Kamera Canon EOS 1000D adalah entri level Kamera Digital yang bagus untuk pengguna DSLR pertama kalinya. Sensor CMOS dan Prosesor gambar DIGIC C III digabungkan untuk memberikan gambar berkualitas tinggi. 7 titik sistem autofocus yang dapat dipilih pengguna berada sedikit dibawah dari beberapa pesaingnya, yaitu 9 dan 11 titik. Bagi pengguna DSLR pertama kali, ini merupakan titik awal yang baik, resolusi 10.1 megapikselnya serta dengan harga relatif murah akan membuatnya menjadi pemenang untuk target pengguna.


Walaupun kamera Canon EOS 1000D ini terbilang sudah cukup lama, namun peminatnya masih banyak. Terutama fotografer pemula.
Kelebihan:
  • Baterai sangat bagus
  • Fitur / pengaturan yang baik
  • Waktu start-up ringkas
  • Kualitas gambar sangat baik
  • Dibuat dengan kualitas unggul
  • LCD terang
  • Pengoperasian yang solid
  • Ringan / Portable
  • Kontrol / menu sederhana

Kekurangan :
  • Suara kurang halus
  • Tidak ada Mode Sepia
  • Tidak ada rekaman video
  • Maksimum ISO 1600
  • Tidak ada spot meter
  • Tampilan Ttitik fokus sedikit mengganggu pada layar viewfinder

kamera canon 1000d
Berikut adalah spesifikasi lengkap kamera Canon EOS 1000D
  • Sensor gambar : 22,2 x 14,8 mm  sensor CMOS dengan 10,50 juta photosites (10,1 megapixels)
  • Mount lensa : Canon EF (untuk lensa EF dan EF-S)
  • Panjang fokus crop factor : 1.6x
  • Format gambar : JPEG, RAW (12-bit Canon original), RAW + JPEG
  • Ukuran Gambar : 3888 x 2592 px, 2816 x 1880 px dan 1936 x 1288 px
  • Image Stabilization : hanya berdasarkan Lensa
  • Pembersihan debu : Canon EOS Integrated Cleaning System
  • Kisaran Shutter speed : 30 – 1/4000, yang kedua ditambah Bulb; X-synch di 1/2000 detik
  • Kompensasi Exposure : + / – 2EV pada 1/3 atau 1/2 peningkatan EV (dapat dikombinasikan dengan AEB)
  • Timer otomatis : 10-detik, atau 2-detik. Menunda atau 10-detik. Penundaan ditambah pengambilan gambar secara terus menerus
  • Sistem Fokus : TTL secondary image-registration, tahapan deteksi dengan 7 titik AF, AD membantu sorotan melalui flash
  • Mode Fokus : One-Shot AF, AI Servo AF, AI Focus AF, Fokus manual
  • Pengukuran Exposure : 35-zona TTL pengukuran penuh bukaan dengan evaluatif (berkaitan untuk setiap titik AF), sebagian (sekitar 10% dari viewfinder di tengah), Center metering.
  • Mode pemotretan : Program AE (Full Auto, Portrait, Landscape, Close-up, Olahraga, Potret Malam, Flash Tidak aktif, Program), shutter-priority AE, aperture-priority AE, Depth-of-field AE, manual exposure, E-TTL II autoflash
  • Style Gambar / Pengaturan Kontrol : Standar Portrait, Landscape, Netral, Faithful, Monokrom,  User Def. 1 – 3
  • Pilihan warna : sRGB, Adobe RGB
  • Fungsi custom : 12/32
  • Kisaran ISO : Auto, 100 – 1600
  • White balance : Otomatis, cerah, teduh, berawan, tungsten, cahaya neon putih, flash, custom, WB bracketing + / – 3 step pada kenaikan full-stop, Koreksi WB + / – 9 step pada kenaikan full-stop, informasi suhu warna tersedia
  • Flash : dapat ditarik, pop-up otomatis E-TTL II autoflash, GN 13, cakupan untuk sudut lensa 17mm.
  • Pengaturan eksposur flash : ± 2 stop dengan kenaikan 1/3 atau 1/2 stop
  • Pemotretan berurutan: JPEG : Max. sekitar 3 tembakan / detik untuk 514 tembakan, RAW : Max. sekitar 1,5 gambar / detik. untuk 5 tembakan
  • Media penyimpanan : SD / SDHC
  • Jendela bidik / Viewfinder : Eye-level pentamirror dengan  cakupan 95%, 0.81x pembesaran,  eyepoint 21mm (dari pusat lensa okuler), pengaturan dioptric -3,0 hingga +1.0,
  • Monitor LCD : 2.5 inchi TFT LCD dengan sekitar 230.000 titik, cakupan 100%
  • Tampilan langsung : Ya (Langsung dan Mode AF Cepat), remote tampilan langsung dan dukungan fokus manual
  • Fungsi playback : Satu Gambar, gambar tunggal + kualitas rekaman gambar, informasi pengambilan gambar, histogram, 4 – atau 9 indeks gambar, pembesaran tampilan (sekitar 1.5x – 10x), pemutaran / rotasi gambar, lompatan gambar (yaitu 1/10/100 gambar, atau tanggal Pemotretan), tersedia juga peringatan highlight
  • Interface terminal : USB 2.0 (Hi-Speed), Video out (PAL / NTSC)
  • Pasokan daya : baterai lithium-ion  LP-E5 (600 tembakan / charge tanpa flash)
  • Dimensi : 126.1 x 97,5 x 61,9 mm (body only)
  • Berat : 450 gram (body only)

kamera canon 1000d
Nikon memperkenalkan produk kamera barunya dalam seri Coolpix yaitu jenis kamera kompak. Produk terbaru dari Nikon ini bernama Nikon Coolpix L610 yang menawarkan tingkat optical zoom yang tinggi yaitu 14X, masih kalah jauh di banding kakaknya yaitu Coolpix L810 yang dibekali 26x optical zoom.


Tapi banyak konsumen tentu merasa cukup dengan 14x optical zoom karena terbilang cukup tinggi. Lensa yang disertakan adalah NIKKOR ED dengan 25 mm wide angle dan sensor 16.1Mp Backside Illuminated CMOS.


Ada fasilitas optical VR Image stabilization pada kamera ini untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan tanpa blur dengan sensivitas ISO 125-3200. Mode pengambilan gambar yang disertakan pada kamera ini ada 6 mode yaitu Portrait, Landscape, Night Portrait, Night landscape, Close-up & Backlighting. Kamera kompak ini juga mampu merekam video FULL HD pada 30fps dalam format MPEG4 AVC H.264 dan dilengkapi output mini HDMI dan tak ketinggalan dilengkapi layar LCD yang berukuran 3 inci beresolusi tinggi.


Untuk daya, kamera ini menggunakan dua batere AA. Rencana kamera ini mulai dipasarkan bulan September 2012 dengan harga kurang lebih 250 USD atau 2 jutaan rupiah lebih dalam tiga pilihan warna yaitu hitam, silver dan merah.


http://www.infofotografi.com/blog/2010/02/panduan-membeli-kamera-saku-kompak/

Ingin membeli kamera saku tapi bingung memilih? Anda bukan sendiri karena banyak sekali orang-orang yang bingung apa yang sebenarnya perlu diperhatikan sebelum membeli kamera saku. Nah, apa saja fitur yang menurut saya penting?

Lensa: Baik di digital SLR atau kamera saku, kualitas lensa sangat menentukan kualitas foto. Saya sendiri sangat menyukai lensa lebar, terutama lensa yang berukuran kurang lebih 24mm, karena lensa lebar ini sangat baik untuk foto pemandangan, foto gedung, atau foto di dalam ruangan. Lensa yang memiliki image stabilization (IS) juga sangat membantu untuk foto di kondisi cahaya yang gelap.
Interface kamera: Yang dimaksud adalah bagaimana susunan tombol-tombol dan menu. Apakah tommbol-tombol di susun sedemikian rupa sehingga memudahkan pengambilan kamera? dan apakah menu kamera mudah dimengerti dan disusun secara logis? Hal ini penting diperiksa karena sangat mempengaruhi keasyikan dan kecepatan pengambilan foto.
Kualitas badan kamera: Banyak kamera yang kualitas casingnya terbuat dari plastik yang sangat tipis, sehingga mudah tergores atau bonyok. Saya sarankan untuk menghindari badan kamera yang terlalu rapuh, terutama bila Anda adalah orang yang cukup selebor.
Kontrol manual eksposur: Fitur ini penting apabila Anda ingin belajar prinsip dasar fotografi dan ingin membuat foto-foto kreatif.
Terakhir adalah kualitas layar LCD. Kualitas LCD penting karena dalam kamera saku, Anda akan mengunakan layar LCD untuk mengkomposisikan foto, dan juga untuk memeriksa foto apakah foto yang diambil baik atau tidak.
Lalu fitur apa yang menurut saya tidak begitu penting tapi sering dipikir penting?
Megapiksel: Asalkan kamera digital Anda memiliki kemampuan merekam foto enam megapixel atau lebih, itu sudah cukup untuk mencetak ukuran poster. Jadi tidak perlu memfokuskan pilihan pada kamera yang memiliki ukuran megapixel terbesar.
Panjang zoom: Ada kamera yang bisa zoom sampai 30x, tapi menurut saya antara 5 sampai 10 kali sudah cukup baik. Saya sendiri menyukai kamera dengan lensa yang tidak bisa zoom, saya merasa dengan mengunakan kamera tersebut saya bisa lebih berhati-hati dalam mengambil gambar dan memaksa saya untuk bergerak mencari sudut pandanga terbaik.
Proses foto di dalam kamera: Seperti kroping gambar, proses efek-efek tertentu, tidak penting dan tidak dianjurkan karena proses tersebut menghabiskan baterai dengan waktu cepat dan juga tidak sebaik bila kita mengunakan komputer.
Beberapa fitur tambahan seperti deteksi wajah, anti kedip, gps, rekam video dan lain-lain tidak penting tapi biasanya sudah di bundel di kamera saku yang tersedia di pasaran.Demikian panduan singkat saya dalam memilih kamera saku / kompak. Semoga membantu
Setelah mengumumkan Canon EOS 600D / Rebel T3i, Canon juga meluncurkan penerus 1000D yaitu Canon EOS 1100D / atau Canon Rebel T3 / Kiss X50 yang merupakan kamera SLR digital entry level yang memberikan pilihan yang lebih menarik dari sisi harga untuk mereka yang ingin mengalami kesenangan dari pemotretan dengan kamera DSLR. Seperti 600D, Canon EOS 1100D juga menawarkan Fitur Panduan.
Canon 1100D / Rebel T3 menggunakan sensor gambar 12.2 Megapixel APS-C CMOS dan prosesor gambar DIGIC 4. Menawarkan ISO 100-6400, 9-point AF sistem dengan presisi tinggi, fungsi LiveView, titik pusat f/5.6 cross-type, layer 63-zona dual sistem metering dan 3fps pemotretan terus menerus sampai kira-kira 3 JPEG atau sekitar 2 RAW. Kamera EOS 1100D juga dapat merekam video dalam resolusi 720p 30fps. Anda dapat menemukan layar LCD 2.7-inci dan SD / SDHC / SDXC slot kartu memori.

12.2 MP CMOS sensor and DIGIC 4 Image Processor for high image quality and speed.
ISO 100 - 6400 for shooting from bright to dim light.
Improved EOS HD Movie mode with expanded recording and with in-camera video editing options.
High speed, reliable 9-point AF system utilizing a high precision, f/5.6 cross-type center point.
Enhanced metering with a 63-zone, Dual-layer metering system for accurate metering between exposures.

hanya $399.00 atau Rp 4,3 Jt


Dunia Fotografi - Pada artikel kami yang lalu telah membahas tentang tipe lensa DSLRyang ada di pasaran, dan itu bisa menjadi permulaan untuk menjawab pertanyaan berikut:Lensa mana yang harus Saya beli? Dalam artikel kali ini InFotografi akan membahas beberapa faktor sebagai pertimbangan ketika akan membeli Lensa DSLR. Setiap fitur di bawah ini akan berbeda di setiap lensa.


KECEPATAN LENSA
Kecepatan lensa bisa jadi merupakan pokok bahasan ketika Sobat mencari sebuah lensa baru. Kecepatan atau seberapa cepat sebuah lensa sebenarnya berhubungan erat dengan Aperture maksimal yang dimiliki oleh lensa tersebut. Aperture merupakan ukuran bukaan lensa ketika tombol shutter ditekan (atau seberapa banyak cahaya masuk ke dalam kamera). Aperture dilambangkan dengan F (f-stop).


Sobat bisa membaca artikel kami tentang aperture di: Mengenal Aperture dalam Fotografi. Semakin kecil bilangan maka semakin besar lubang, dan akan ada lebih banyak cahaya yang masuk dalam satu waktu. Hal ini berarti Shutter Speed menjadi lebih cepat, dengan alasan inilah mengapa muncul istilah 'cepat' atau 'lebih cepat'


Besarnya Aperture maksimal lensa bisa membantu Sobat dalam beberapa hal antara lain:

Lensa "cepat" dengan aperture maksimal f/1.4 memungkinkan kalian memotret ditempat yang relatif lebih gelap dibandingkan dengan lensa yang memiliki aperture maksimal f/4 atau f/5.6. Hal ini tidak membuat lensa yang lebih lambat menjadi jelek, tapi layak untuk diketahui.
Lensa yang "lebih cepat" memungkinkan kalian untuk mengambil obyek gerak dan memotretnya tanpa mendapatkan motion blur
Lensa "cepat" memungkinkan kalian untuk mendapatkan Depth of Field yang lebih tipis/sempit. Ini berarti ketika kalian memfokuskan pada subyek yang ada di foreground maka background akan menjadi blur atau tidak fokus. Memiliki lensa 'cepat' tentu saja berarti ada kemungkinan fokus menjadi sedikit lebih 'tricky', mengingat Depth of Field yang digunakan sangat tipis/sempit. Sebagai contoh ketika memotret portrait sebuah wajah dengan Aperture f/1.4 dan memfokuskannya pada mata, maka kemungkinan besar kalian akan mendapati hidung sedikit tidak terfokus.
Lensa 'cepat' biasanya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan lensa lain yang lebih lambat.
Lensa yang lebih "cepat" akan membantu dalam hal flash photography dalam hal merekeam atau mengambil ambient light


Sebagai referensi, kecepatan lensa dengan aperture f/4 biasanya bagus untuk tujuan pemotretan general dengan kondisi pencahayaan yang bagus. f/5.6 membutuhkan pencahayaan yang bagus atau fitur image stabilization (IS/VR), jika Sobat memotret indoor tanpa flash, maka setidaknya gunakan lensa dengan f/2.8, dan jika Sobat memotret sport indoor maka setidaknya gunakan f/2.0 atau bahkan lebih 'cepat' dari itu.


FOCAL LENGTH
Focal length merupakan panjang dari lensa yang sobat gunakan (satuan mm merupakan satuan pengukuran focal length dari sebuah lensa). Pengukuran ini adalah jarak antar optik ditengah-tengah lensa ke focal point pada sensor kamera. Apa yang harus Sobat tahu adalah bahwa focal length dari sebuah lensa menginformasikan pada kalian pada saat memotret berapa besar subyek tersebut akan diperbesar. Focal Length juga menginformasikan angle of view yang kalian dapat.


JARAK FOKUS
Ini merupakan pengukuran antara bagian akhir lensa dengan titik terdekat kemampuan fokus. Hal ini berguna sekali ketika dalam pemotretan makro atau close-up photography, mengingat jenis fotografi ini membutuhkan jarak yang sangat dekat dengan obyek foto.


IMAGE STABILIZATION
Kebanyakan lensa DSLR sekarang ini sudah dilengkapi dengan fitur image stabilization (pada canon dikenal dengan IS, dan pada lensa Nikon dikenal dengan VR). Fitur ini berguna untuk meminimalkan getaran atau guncangan kamera (Camera Shake).


Camera Shake adalah gerakan yang terjadi pada saat shutter terbuka. Kejadian ini memiliki dampak lebih besar terhadap hasil foto ketika kita menggunakan slow speed, tidak menggunakan tripod dan waktu menggunakan lensa dengan focal length yang lebih panjang.


Setiap lensa dan kemera memiliki tipe IS yang berbeda, tetapi kebanyakan lensa DSLR yang memiliki fitur ini berisi sensor gyro yang mampu mengoreksi setiap getaran kamera. Kami juga tidak begitu memahami mekanisme IS ini tetapi yang pasti semua lensa Canon atau Nikon yang memiliki fitur ini memungkinkan kita untuk memotret dengan hanya memegang kamera (tanpa tripod) dan dengan shutter speed lebih lambat.


Memang IS membantu fotografer dalam mengurangi getaran kamera pada saat tingkat cahaya rendah, tetapi tetap saja tidak membekukan (freeze) obyek yang bergerak. Pada dasarnya IS memudahkan kita memotret pada shutter speed yang lebih rendah dimana aperture kamera terbuka sedikit lebih lama, tetapi jika subyek foto kalian bergerak berarti akan mengakibatkan lebih banyak blur.


Fitur IS berarti biaya tambahan pada sebuah lensa, jadi Sobat butuh pertimbangan apakah aktifitas pemotretan dengan lensa tersebut membutuhkan fitur ini atau tidak. contoh: apakah Sobat sering memotret pada kondisi cahaya rendah dnegan menggunakan focal length yang panjang tanpa tripod?


BAHAN DAN KUALITAS LENSA
Lensa memiliki banyak variasi dalam segi kualitas bahan dan konstruksinya. Sobat bisa membedakan lensa tersebut dengan memegang Dua lensa yang berbeda dan rasakan bobotnya. Sebagai contoh pada lensa Canon 50mm (f/1.4 dan f/1.8), ada perbedaan yang mencolok pada dua lensa tersebut berkaitan dengan berat dan bahan yang digunakan. Lensa 50mm f/1.8 memiliki bahan yang dominan dengan plastik dibandingkan lensa 50mm f/1.4.


Produsen lensa kebanyaka memiliki tingkatan lensa yang berbeda. Sebagai contoh pada tingkatan Canon ada seri yang disebut dengan lensa 'L-Series'. Sobat bisa dengan mudah mengenalinya dari cincin merah yang melingkar di badan lensa. Lensa L-Series ini memang didesain dengan kualitas mewah dan diperuntukkan bagi profesional, dan menggunakan elemen optik serta kaca yang berkualitas tinggi. Lensa ini umumnya berat, cukup 'cepat', fokus yang cepat dan bisa menghasilkan foto-foto yang luar biasa.


Ulasan diatas bukan berarti bahwa lensa ini sempurna bagi setiap orang. pertimbangan tentang anggaran bagi seorang fotografer juga berperan dan percayalah banyak lensa-lensa lain yang bisa menghasilkan foto yang bagus.


BIAYA (BUDGET)
Pertimbangan dalam membeli lensa ketika akan melakukan upgrade adalah biaya. Kebanyakan orang memang setuju bahwa "Kita mendapatkan apa yang kita bayar", dan kami lebih memilih mengupgrade lensa dibandingkan dengan menggangi body kamera (tergantung kondisi). Sedikit waspada dengan 'lensa kit' bawaan kamera kalian. Pada banyak kondisi lensa tersebut memang bagus, tetapi menurut kami akan lebih baik jika kita membeli hanya bodi kamera dan kemudian memilih lensa yang lebih baik dari kit.


MERK
banyak sekali argumen seputar penggunaan lensa bahwa untuk menghasilkan foto-foto bagus kita harus tetap menggunakan lensa dengan merk yang sama dengan kamera, dibandingkan dengan menggunakan lensa yang lebih murah seperti Sigma, Thamron dan lain-lain. menurut kami untuk pertama kali cobaah mencari lensa yang semerek dan jika kalian tidak menemukannya maka cobalah lensa Third Party. Pengalaman membuktikan bahwa semua produsen atau merk lensa memiliki lensa yang bagus dan jelek yang beredar di pasaran. Lakukan riset pada lensa-lensa tersebut sebelum membeli. Ada banyak website serta forum yang memberikan review serta perbandingan.
Teknik Fotografi - Lensa merupakan salah satu bagian paling penting pada peralatan kamera yang Sobat miliki. Sebuah lensa yang baik dan terawat pastinya akan bertahan lama dan umurnya akan melebihi bodi kamera, itu sebabnya beberapa pendapat menghimbau agar berinvestasilah pada lensa, dan bukan pada bodi kamera. Bahkan Sobat pasti telah banyak menemui artikel-artikel yang menulis tentang lensa mana yang harus Sobat beli di dalam dunia fotografi.






Seperti kebanyakan fotografer, ketika Sobat pertama kali membeli kamera yang 'sesungguhnya' (kamera yang bisa diganti lensa) tentunya akan mendapatkan satu lensa kit bawaan (Lensa Canon EF-S 18-55mm IS II). Kebanyakan lensa kit tidaklah mahal. Hal ini bisa dimengerti karena produsen juga mempertimbangkan harga sebuah set kamera yang beredar di pasaran, bagaimana produk mereka bisa bersaing dengan produk-produk lain dengan mem-bundling sebuah kamera yang jauh dari kata mahal. Sobat pasti memulai dunia fotografi dengan menggunakan lensa kit, dan tentunya sobat bisa membeli lensa yang memiliki kualitas yang lebih bagus ketika Sobat sudah berkembang dalam dunia fotografi kalian.


Jika Sobat hanya memiliki sebuah lensa kit, apakah menurut kalian berarti harus belanja lensa yang lebih bagus saat ini juga? menurut kami tidak harus! Tak peduli apa yang dikatakan oleh orang lain, atau seberapa besar keinginan Sobat terhadap lensa-lensa mahal tersebut! Lensa kit yang Sobat miliki adalah perangkat yang tepat untuk memulai menciptakan style fotografi kalian. Jika Sobat dalam kondisi keuangan yang tidak memungkinkan membeli lensa lain, atau Sobat masih belum tahu lensa apa yang akan dibeli, jangan bingung. Kalian akan terkejut atas apa yang bisa dilakukan serta dihasilkan oleh lensa kit, tentunya setelah Sobat tahu dan mengerti bagaimana memaksimalkan lensa tersebut.

Tidak percaya pernyataan diatas? coba lihat foto-foto para fotografer infotografi.com di halaman google+ ini. Foto-foto tersebut diambil dengan menggunakan lensa kit nikon Nikon 18-55mm f/3.5 - 5.6G dan kamera D70s. Hal yang sama juga dialami banyak fotografer, pada saat awal menekuni dunia fotografi dan tidak tahu lensa apa yang harus dibeli, mereka memutuskan untuk tetap memakai lensa kit mereka dan mencoba meng-eksplorasi apa yang bisa dilakukan oleh lensa tersebut, dan Sobat bisa melihat sendiri, tidak mengecewakan bukan?


Memang Sobat akan segera menyadari bahwa lensa kit bukan lah lensa yang bagus, terutama untuk sebuah publikasi foto di khalayak ramai, tetapi poin yang ingin kami sampaikan adalah, lensa kit cukup bagus untuk memulai dunia fotografi kalian.

Memaksimalkan Lensa Kit
Jadi, bagaimana kalian menghasilkan foto terbaik dari lensa kit yang Sobat miliki? Pendekatan paling bagus adalah dengan membangun pola pikir bahwa Sobat memiliki dua lensa dalam satu lensa kit tersebut. Jika Sobat memiliki lensa kit tipikal seperti 18-55mm, maka berlakukan lensa tersebut sebagai lensa 18mm dan 55mm yang tergabung menjadi Satu. ukuran focal lenth 18mm bisa dikatakan adalah moderat wide-angle yang bagus untuk foto landscape, arsitektur, serta environment. 55mm adalah lensa tele pendek yang ideal untuk mengkompresi prespektif dan mengambil foto potret atau detail


Pernyataan diatas tidak berarti lalu Sobat tidak bisa menggunakan focal length yang beradara diantara 18 dan 55mm, ada banyak kesempatan dimana kalian harus menggunakan ukuran focal length tersebut, tetapi dengan tetap bertahan pada dua ukuran tersebut (focal length terpendek dan terpanjang) kalian akan belajar bagaimana perilaku ukuran focal length tersebut. Lensa merupakan 'mata' dari sistem kamera, dan foto-foto kalian akan mengalami peningkatan seiring sobat belajar tentang karakter dari setiap focal length.


Beberapa lensa kit juga memiliki fitur lain yang sangat berguna. Pada Canon sering disebut dengan Image Stabiliser (IS) dan di Nikon adalah Vibration Reduction (VR) Namun beberapa kamera sudah memiliki fitur ini di dalam bodi kamera itu sendiri. Fitur Image Stabiliser memungkinkan Sobat untuk memotret pada shutter-speed yang rendah, secara teori Anda akan bisa memotret tanpa tripod atau penyanggah pada focal length 18mm dan menghasilkan foto tanpa getaran pada shutter-speed 1/4 atau bahkan 1/2 detik. Fitur ini akan sangat bermanfaat pada saat memotret di low-light atau cahaya minim dan tentunya akan sangat memudahkan memotret di siang dan malam hari.


Peran lensa kit sebagai wide-Angle







Foto diatas diambil dengan menggunakan lensa kit yang berpersan sebagai lensa wide.


Peran Lensa Kit Sebagai Tele Pendek





Foto-foto tersbut di ambil pada focal length 55mm,


Kekurangan Lensa Kit
Lensa kit yang Sobat miliki mungkin merupakan lensa yang lebih baik daripada yang Sobat pikir, tetapi masih tetap bukan lensa yang bagus dan pastinya memiliki beberapa kekurangan serta kelemahan. Setelah beberapa lama Sobat menggunakan lensa kit, pastinya akan menemui beberapa keterbatasan. bukan hal yang mutlak buruk, ini pertanda bahwa Sobat telah pada tahap dimana Anda memang butuh lensa lain untuk menghasilkan foto yang lebih baik pula. Berikut adalah beberapa keterbatasan dari lensa kit:


Focal Length: Sobat akan merasa bahwa 18mm pada lensa kit kalian tidak terasa cukup lebar, tentunya Sobat butuh focal length yang lebih pendek sehingga bisa menghasilkan foto yang lebih dramatis. Pada kondisi ini, Kalian bisa mulai mempertimbangkan untuk membeli lensa wide-angel baru.


Dilain sisi, jika Sobat merasa focal length 55mm tidak memberikan jarak yang kalian inginkan pada subyek foto, maka Sobat memang membutuhkan sebuah lensa telephoto. Biasanya akan kalian alami jika sobat suka memotret wildlife atau sport.


Autofocus: Autofocus pada lensa kit cenderung lambat dan sedikir berisik dibandingkan lensa-lensa yang lebih mahal, jika performa dari autofocus lensa kit menghambat kalian, mungkin sudah waktunya melakukan upgrade.


Aperture: Lensa kit merupakan lensa yang 'lambat'. Lensa ini tidak memiliki aperture maksimal yang lebar. Alasan sebenarnya sih sederhana: Semakin lebar aperture maksimal maka semakin besar pula bodi lensa, dan ini akan menyebabkan lebih banyak lagi kebutuhan lensa, dan hal itu berarti juga memperbesar ongkos produksi. Lensa kit kebanyakan memiliki lebar maksimal yang terbilang kecil untuk menekan harga dipasaran.





Aperture maksimal pada focal length 55mm di kebanyakan lensa kit adalah f5.6, jika dirasa kurang lebar, Sobat bisa membeli sebuah lensa zoom yang meng-kover focal length yang sama dengan maksimum aperture f4 atau f2.8 atau bisa juga lensa prime / fix 50mm dengan aperture maksimal f1.8 atau lebih. Aperture yang lebih lebar pada lensa ini benar-benar akan membantu sobat untuk memotret dalam kondisi pencahayaan yang rendah atau berkreasi dengan depth-of-field yang sempit.


Kualitas Bodi Lensa: Jika Sobat ingin menguji ketahanan badan lensa atau memotret di kondisi cuaca yang buruk, maka pastinya Sobat akan memerlukan lensa yang dibangun dengan lebih baik dibandingkan lensa kit. Lensa yang lebih mahal biasanya memiliki bodi serta mounting yang terbuat dari logam dan bisa digunakan di cuaca buruk (hujan, salju).

Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)


Teknik untuk mendapatkan hasil foto yang bagus itu mudah koq, yang agak susah tu ... hmmphhh... di akhir tulisan aja yaa pembacaa... hehehe. Trus, jenis kamera bukan faktor utama yang menentukan bagus atau tidaknya suatu foto.

Ok deh dibawah ini pengetahuan dasar fotografi (inti-intinya aja ya, kalau dijabarkan wahhh bisa jadi buku deh heheheh). Fotografi manual/film keqnya dah bisa dibilang nyaris punah, hanya orang-orang tertentu yang masih menggunakannya atau seorang kolektor mania. Fleksibilitas, murah dan hematya fotografi digital telah menenggelamkan fotografi manual.

Langsung aje yee... ^_^

Jenis Kamera Digital

1. Point and Shoot (PAS)
Penggunaannya mudah, ukurannya relatif kecil (pocket/kompak), lensa tidak bisa diganti-ganti, harganya relatif murah. Misalnya kamera mobile phone dan kamera digital biasa.2. Prosumer

Kamera pertengahan, ukuran dan harganya antara PAS & DSLR, kamera PAS yang memiliki beberapa kontrol manual, lensa tidak bisa diganti-ganti.
3. Digital Single Lens Reflect (DSLR)
Full manual control & otomatis, lensa fleksibel dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan, ukurannya relatif besar, harganya relatif mahal.

Tahapan Foto Digital


1. Image Acquisition (Input)

Proses pengambilan foto (hmmm… disinilah perlunya teknik pengambilan foto).
2. Image Processing

Pengolahan foto dengan software ex. Adobe Kotoshop (T_T), ACD See, Corel Photo Paint (pokok é banyak deh…), disini tahapan untuk mengatur warna, pencahayaan lanjutan, ketajaman (sharpness), dan komposisi lanjutan (cropping)
3. Print Out (Output)

Karna penyesuaian (kalibrasi) warna monitor dengan warna print out… jadinya tahapan ini agak susah.

Klasifikasi Fotografi

Sebenarnya pengklasifikasian fotografi ini sulit dan bersifat subjektif, namun secara umum dapat dibagai atas 5 bidang yaitu:




Lokasi dan Jenis Objek: Urban, Travel, Nature, Wild Life, Under Water Photography

Aktivitas Manusia: Wedding, Event, Sport Photography

Ilmu Pengetahuan (Science): Forensic, Science, Medical Photography

Konsep: Art, Documentary, Advertising Photography
Teknik/Peralatan Fotografi: Wide, Macro, Aerial Photography

Tips Teknik Mendapatkan Hasil Foto yang Bagus

Tips paling utama adalah sering mengamati foto-foto yang bagus. Semakin sering kita mengamati foto-foto yang bagus, lama-lama tanpa disadari kita akan memiliki sense foto yang bagus. Foto-foto yang sangat berkualitas, baik dari segi seni atau pemberitaan, diantaranya bisa dilihat lihat di
National Geographic dan Kompas Image.

Trus, mengenai penggunaan alat nge jepret, kamera jenis apapun dari yang murahan hingga yang mahalan hihih... kalau memang benar-benar minat fotografi pasti gak kesulitan deh, pake aja tekni trial and error, sambil baca-baca juga buku manualnya.

Trusnya lagi, pahami benar Point of Interest (POI), ketahui benar objek yang mana yang mesti ditonjolkan, sehingga bila orang melihat foto itu, dia akan otomatis melihat POI tersebut.

Adapun faktor-faktor yang menentukan kualitas hasil foto menurut Rahmad Agus Koto (2012) adalah (zzzzz wkwkwkk emangnya jurnal apa...hihi..) adalah:



Kondisi Objek
Pencahayaan (Exposure)
Warna
Fokus/Ketajaman (Sharpness)
Komposisi
Sudut Pandang (Viewing Angel)
Kondisi Objek

Bisa dikatakan kondisi objek memiliki peranan penting dalam suatu foto yang bagus. Apakah ekspresi dari objek atau objek yang merupakan peristiwa yang unik atau jarang terjadi.




Gigi Pertama Aisyah






Jarang Sederhana

Pencahayaan (Exposure)


Masalah cahaya ni, ya tergantung tujuan foto diambil sih, bisa saja foto yang agak gelap atau terlalu terang malah bagus. Tapi secara umum pencahayaan yang bagus itu harus pas ^_^





In The Dark


Maaf, ada yang tahu ini bunga apa? ^_^



Warna

Pengetahuan mengenai warna cukup penting juga dalam dunia fotografi loh. Seorang graphic designer, atau fashion designerpaham benar memainkan warna. Colourlovers, di situs ini bisa belajar dan memahami warna dengan baik.




Aisyah & Faqih






Pasangan Sejati


Ada yang tau ini serangga apa? (koq banyak gak taunya seeehh...)


Fokus/Ketajaman (Sharpness)

Paling ngeselin deh liat foto yang kabur (bukan melarikan diri loh wkwkwwk), ya kan? Penggunaan manual fokus butuh latihan yang sering, untuk pemula make autofokus aja dulu.




Microstoma floccosa


Dragonfly


Komposisi

Prinsip dasarnya adalah seimbang. Perhatikan orientasi yang cocok, portrait atau landscape, biasanya panorama atau objek yang jauh cocok menggunakan landscape, sedangkan objek yang vertikal cocok menggunakan portrait. Teknik komposisi lain diantaranya adalah Framing, Geometric dan Freedom
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.


Taman Buaya Asam sikumbang, Medan Sumut


Gabungan Teknik Portrait, Geometrik, dan Rule of Third. Foto ini diambil menggunakan kamera hp harga 200 ribuan loh ^_^



Sudut Pandang (Viewing Angel)

Nah, yang ini sangat dipengaruhi oleh sense seni si fotografer, dari sudut mana pengambilan foto yang menarik dan "menjelaskan" objek. Kalau mahir memainkan viewing angel dan komposisi, ntar bisa jadi Director of Photography loh.




Anggota Tim Produksi Nata De Coco


Peace....




Yang paling susah adalah nyari objek atau peristiwa yang menarik hihi... >.<

Ok deh, semoga bermanfaat. Salam Hangat Sahabat Kompasioner ^_^

ctt. semua foto koleksi pribadi penulis.






Geliat kamera prosumer sepertiya tidak pernah berhenti dan performanya semakin membaik dari tahun ke tahun. Biasanya kamera prosumer ini identik dengan zoom yang panjang dan Canon sebagai produsen kamera kembali dengan produk barunya untuk seri ini dengan Canon PowerShot SX40 HS.


Untuk sebuah kamera prosumer, ukuran PowerShot SX40-HS tergolong tidak terlalu besar. Ketika mencoba menggenggamnya, grip kamera ini terasa kurang nyaman karena tidak bisa menyambut semua jari saya sehingga terasa sedikit menggantung. Dengan lensa zoom panjangnya, bodi Canon SX40 HS akan terasa besar saat zoom diatur pada tingkat paling jauh (35x). Tepat di sebelah kanan atas lensa, terdapat lampu pembantu autofocus (AF assist) berwarna hijau untuk membantu menemukan fokus dalam kondisi kurang terang atau gelap.



Sedangkan bagian belakang kamera didominasi LCD berukuran 2,7 inci yang dapat diputar ke segala arah untuk memudahkan saat mengambil gambar dari sudut yang tinggi atau rendah. Anda juga mendapatkan alternatif membidik obyek dengan viewfinder digital. Untuk navigasinya, SX40 HS mengombinasikan panel putar dengan system navigator 4 arah untuk mengoperasikan menu kamera. Bahkan Canon memberikan sebuah tombol Rekam berwarna merah untuk memudahkan anda dalam merekam video dengan sekali takan tombol sehingga anda tidak kehilangan momen. Di bagian atas kamera, terdapat lampu flash beserta hot-shoe bagi yang ingin menambahkan flash eksternal. Sementara sisi atas kamera dilengkapi tombol-tombol yang lazim ditemukan di kamera seperti tombol shutter, on/off serta kenop putar P/A/S/M dan sebagainya untuk memilih mode pengambilan gambar.

Untuk memori, kamera ini menggunakan kartu jenis SD/ SDHC/ SDXC card yang letak slotnya berada menyatu dengan tempat baterai. Sedangkan untuk baterainya sendiri, kamera ini memakai Li-ion NB-10L 920 mAh.Baterai ini mampu bertahan sampai sekitar 350 foto dengan dan tanpa flash.




Intelligent IS
Fitur image stabilizer mungkin sudah tidak asing di dunia kamera dan sudah menjadi fitur standar. Namun Canon sepertinya ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dengan mengembangkan teknologi image stabilizernya yang diberi nama Intelligent IS. Intelligent IS adalah sebuah teknologi image stabilizer yang berbeda dari teknologi IS pada umumnya. Intelligent IS milik Canon akan menyesuaikan fungsi image stabilizer sesuai dengan kondisi pemotretan. Fitur ini memadukan teknologi Normal IS, Dynamic IS, Powered IS, Panning IS, Macro IS, Tripod mode, Dynamic Macro IS yang dapat dipilih secara otomatis sesuai kebutuhan pengambilan gambar.

Creative Filter
Fitur yang tak kalah menarik dan membuat kita betah akan fotografi dengan kamera ini adalah kehadiran fitur Creative Filter. Dengan Creative Filter, Anda dapat membuat foto dengan efek fish-eye, miniature, toy camera, monochrome, super vivid, efek poster, color accent dan swap color.Selain itu pengaturan manual dapat dilakukan kamera ini, karena pada SSX40 HS terdapat mode P/A/S/M yang memungkinkan Anda mengatur kecepatan rana (shutter speed), diafragma dan fokus secara manual untuk menghasilkan foto lebih dramatis sesuai dengan keinginan Anda. Tidak sampai di situ saja, bahkan kamera ini menyediakan hot-shoe sebagai slot untuk eksternal flash jika ingin menggunakan Flash Canon Speedlite EX.

Full-HD Movie
Untuk video, Canon SX40 HS dapat merekam video berkualitas Full HD (1920×1080 pixel) dengan 24 fps serta dukungan stereo sound. Zoom optical 35x kamera ini tetap dapat digunakan pada saat merekam video. Bila ingin menikmati hasil rekaman dari kamera, Canon SX40 HS ini menyertakan koneksi HDMI yang memudahkan saat dihubungkan ke layar TV LCD.



Ketika saya mencoba menggenggam kamera ini dengan satu tangan pada bagian gripnya, Masih terasa kurang nyaman dan bodi kamera terasa licin. Tombol-tombol di SX40 HS juga terbilang sangat empuk dan tidak keras/ seret pada bagian panel putarnya. Bagi pengguna awal pasti merasa bingung sekali mengoperasikan kamera ini karena banyak sekali tombol, apalagi untuk pengaturan kamera secara manual. Tapi bila sudah terbiasa maka baru terasa kamera ini enak dan mudah dipakainya. Apalagi tombol”REC” berwarna merah untuk merekam video dibuat terpisah membuat kita cepat dalam merekam momen dengan video.



Visual yang ditampilkan LCD juga sangat baik dan pengaturan menu juga mudah, tapi bila anda menggunakan lubang intip EVF saya merasa tidak nyaman bahkan untuk melihat detil objek terasa kurang begitu jelas.

Dari sisi performa, saya sangat puas dengan kecepatan kamera ini baik dari auto focus serta pengambilan gambar hingga 10 fps. Fitur yang ditawarkan juga sangat menarik dalam mendukung foto maupun video. SX40 HS memerlukan waktu start-up sekitar 1 detik dari kondisi kamera mati hingga siap digunakan. Selain itu keberadaan noise hingga ISO 3200 masih belum mengganggu pada hasil gambar. Ini berkat kehebatan prosesor DIGIC 5.

ISO 3200


Dan satu lagi hal yang patut diacungi jempol adalah teknologi intelligent IS pada kamera ini yang dapat digunakan sampai setting 35x optical zoom. Dalam hal ini, Anda tidak perlu kuatir akan hasil gambar blur pada pengambilan gambar menggunakan zoom tanpa menggunakan tripod. Namun bila Anda menggunakan total zoom (optical + digital), IS tidak dapat memastikan kestabilan gambar sehingga keberadaan tripod akan dibutuhkan. Satu hal yang perlu diperhatikan. Waspada dengan lensa yang menjulur keluar dari bodi, jangan sampai terbentur mengingat ukurannya yang cukup panjang.

Wide 24 mm


35x Optical Zoom


140x Total Zoom


Kehadiran fitur Creative filter membuat kita betah dengan kamera ini dalam hal memotret karena foto yang dihasilkan menjadi sangat menarik dan menyenangkan.

Miniature effect


Tidak hanya di foto, kemampuan merekam video kamera ini juga sangat fantastis. Bahkan dengan resolusi Full HD (1920×1080)p yang dihasilkan serta zoom kamera yang sangat jauh menjadikannya cocok digunakan membuat candid video karena zoom optical 35x kamera ini dapat digunakan pada saat merekam video. Bahkan Anda juga dapat memotret momen yang bagus ketika merekam video sedang berlangsung. Satu hal lagi, kamera ini bisa membuat movie slow motion (video dengan gerak lambat) dengan resolusi 320x240p dengan kecepatan 240 fps.

35x Optical zoom





Slow motion video





Indoor

<a href=”http://www.flickr.com/photos/yangcanggihcom/6908195149/” title=”. by yangcanggihcom, on Flickr”><img src=”http://farm8.staticflickr.com/7192/6908195149_21aef2a02c.jpg” width=”382″ height=”500″ alt=”.”></a>

Saturasi Warna

<a href=”http://www.flickr.com/photos/yangcanggihcom/6908193455/” title=”. by yangcanggihcom, on Flickr”><img src=”http://farm8.staticflickr.com/7056/6908193455_e58501a0eb.jpg” width=”500″ height=”375″ alt=”.”></a>

Slow Shutter Speed

<a href=”http://www.flickr.com/photos/yangcanggihcom/6908191801/” title=”. by yangcanggihcom, on Flickr”><img src=”http://farm8.staticflickr.com/7177/6908191801_5dbe5469af.jpg” width=”500″ height=”343″ alt=”.”></a>



Kamera kelas prosumer dengan jangkauan lensa yang panjang memang sering diragukan. Namun Canon PowerShot SX40-HS membuktikan bahwa jenis kamera prosumer mampu menghasilkan foto berkualitas tinggi sambil tetap didukung kinerja yang baik dan harga yang terjangkau.



Kombinasi lensa Canon, sensor CMOS dan DIGIC 5 Processor sepertinya cukup ampuh menaklukkan noise dan menghasilkan kamera dengan kinerja cepat dan hasil memadai. Jangkauan zoom yang mencapai 36x sepertinya akan menjadi daya tarik utama bagi para konsumen. Bagi yang meragukan resolusinya yang “hanya” 12 megapixel, justru harus berbalik lega. Dengan hanya mengemas resolusi 12 megapixel, artinya sensor dapat menangkap data yang lebih banyak dibandingkan sensor yang sama dengan resolusi yang lebih besar. Menilik spesifikasinya ini, Canon PowerShot SX40-HS akan cocok jika digunakan bagi Anda yang gemar jalan-jalan atau sering memotret berbagai subyek dan obyek dan belum ingin menggunakan kamera DSLR.

Kelebihan:
+ Image stabiliser efektif
+ Noise cukup rendah untuk kelasnya
+ Ergonomis baik
+ Kualitas foto dan video oke
+ Menu khas Canon yang mudah digunakan
+ Ada hotshoe untuk flash eksternal

Kekurangan:
- Tombol putar terlalu mudah berputar
- Layar LCD kurang besar dan kurang tajam
- Pada zoom yang cukup panjang, tetap membutuhkan tripod untuk hasil terbaik

Spesifikasi Canon PowerShot SX40 HS

Sensor • 12.1 Megapixel ~ 1/2.3″ BSI-CMOS Sensor• Digic 5 Image Processor
Movie • 1920 x 1080 (24fps); 1280 x 720 (30 fps) 640 x 480 (30, 120 fps); 320 x 240 (30, 240 fps)
• with sound (Stereo)
File formats • Still: JPEG
• Movie: H.264, MPEG4 (Windows Media Player)
Image Stabilizer • Yes, Intelligent IS
Lensa • 24-840 mm
Diafragma • F2.7 – F5.8
Shutter speed • 15-1/3200 detik
Zoom • 35x optical zoom • 4x digital zoom
ISO sensitivity • Auto, 100 – 3200
Konektivitas • USB2.0, mini HDMI, EyeFi (Wifi)
LCD monitor • 2.7 inci PureColor II VA Swivel TFT LCD• 230.000 dotpixels
Memori • SD/ SDHC/ SDXC card
Baterai • Lithium-Ion NB-10L 920 mAh
Berat • 600 g
Dimensi • 123 x 92 x 108 mm
Harga • Rp. 4.199.000,-




Wide 24 mm




35x Optical Zoom


140x Total Zoom


Wide 24 mm


35x Optical Zoom


140x Total Zoom


Miniature effect


Toy camera effect
Fuji Film S4000 Review Fitur Harga Dan Spesifikasi Lengkap - Fujifilm Finepix S4000 14 MP Digital Camera dengan Fujinon 30x Super Wide Angle Optical Zoom Lens dan 3-Inch LCD. Kamera Finepix S4000 menawarkan resolusi tinggi 14 megapiksel CCD, 3,0 terang "layar LCD (460K dot resolusi), dan memenangkan penghargaan optik Fujinon dilengkapi dengan 30x Optical Zoom.
The Finepix S4000 juga intuitif dan mudah dioperasikan, dan dikemas penuh fitur berguna dan teknologi. Dengan sudut mega 24mm lebar-lebar-untuk lensa tele 720mm, S4000 bisa menangkap apa pun dari pemandangan yang menakjubkan untuk ekstrim close-up tembakan. S4000 ini juga dilengkapi 14 sensor mekanis stabil megapiksel CCD dan pengaturan sensitivitas tinggi ISO yang menggabungkan untuk menawarkan Dual Image Stabilization Fujifilm technology.This kombinasi mengurangi efek kabur dalam kondisi pengambilan gambar banyak. Juga mode Panorama, HD film, Face Detection, dan Mudah Web Penunggah menggabungkan dengan sejumlah fitur lain untuk membuat Finepix S4000 penembak fitur-dikemas dan serbaguna untuk hampir fotografer apapun.


SLR-gaya Fujifilm Finepix S4000 kamera digital memberikan 14 megapixel, 30x lensa zoom Fujinon, dan dual image stabilization. Hal ini juga dilengkapi dengan LCD 3 inci besar dan elektronik bidik, ditambah sejumlah gambar dan fitur sosial memungkinkan penggemar dan para profesional kemampuan untuk menangkap tajam, tembakan jelas up-dekat, lebar dan jauh.


Fujifilm Finepix S4000 Fitur


Fujicannon 30x Zoom Lens dan Dual Image Stabilization
The Finepix S4000 kemasan sebuah 30x zoom menakjubkan dengan lensa super-wide 24mm-720mm optik, memungkinkan pengguna untuk menangkap apa-apa dari pemandangan yang menakjubkan untuk mendapatkan dekat dengan tembakan ketika Anda tidak bisa mendapatkan berkat dekat dengan kemampuan super zoom. Dengan kombinasi dari sensor mekanis stabil dan ISO tinggi, efek kabur keduanya berjabat tangan dan gerakan subyek dikurangi untuk memberikan gambar yang luar biasa.


The Finepix S4000 juga mencakup Dual-Image Stabilization sensor CCD dan pengaturan sensitivitas tinggi ISO untuk gambar bebas blur.


Fuji Film S4000 Review Fitur Harga Dan Spesifikasi Lengkap



Stunning Panoramic Shots
The-mudah digunakan Motion modus bidikan Panorama mengambil tiga gambar berurutan dengan alat yang berguna yang secara otomatis melepaskan rana sekali gambar yang sepenuhnya disesuaikan dengan mulus menjahit tembakan bersama dalam kamera. Tidak peduli seberapa dasar keterampilan fotografer, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan kreatif dan melihat hasil yang mengesankan dengan tidak takut pemandangan yang tidak rata atau cakrawala gemetar.


HD Movie Capture
Capture film menakjubkan dalam 720p dengan suara pada 30 frame per detik dengan satu sentuhan mudah. Dengan konektor output mini-HDMI, mudah untuk terhubung dan melihat gambar pada HDTV Anda (kabel HDMI tidak termasuk).


Gambar yang sempurna Setiap Waktu dengan Smile dan Blink Deteksi
Smile Deteksi mengakui saat subjek Anda tersenyum dan melepaskan rana hanya ketika hal ini terjadi, memastikan foto bahagia setiap saat. Selain itu fungsi Blink Deteksi memperingatkan Anda jika ada mata pelajaran Anda telah berkedip sehingga Anda dapat kembali mengambil foto jika diperlukan.


Face Pengakuan dan Gambar Pencarian
Dengan Face Recognition, pengguna dapat tag dan nama delapan mata pelajaran favorit mereka dan kamera akan secara otomatis mengenali orang itu di setiap foto yang diambil setelah itu. Pada gilirannya ini memungkinkan Anda untuk mencari semua foto Anda dari orang-orang ini, dengan nama, menggunakan fungsi Image Search. Image Search, ditemukan pada ketiga kamera membuat menemukan orang-orang dan tempat-tempat Anda difoto mudah untuk mengkategorikan dan mencari.


Ini bekerja dengan cara yang sama untuk kategori lainnya foto: kamera SR Auto Scene Recognition register teknologi apakah Anda telah mengambil gambar orang, atau pemandangan, atau jika itu tembakan malam ditembak atau makro, sehingga Anda dapat menyaring Anda mencari berdasarkan materi pelajaran atau bahkan tanggal dan mendapatkan langsung ke foto Anda setelah, cepat dan intuitif.


Jaringan Sosial dan Fitur buku Foto
The Finepix S4000 menawarkan di kamera penandaan kemampuan untuk kedua Facebook dan YouTube, yang memungkinkan Anda untuk memilih foto dan film untuk upload di salah satu situs, membuat mudah upload setelah Anda terhubung ke PC dan meluncurkan MyFinePix Studio. Fitur ini menghemat waktu dan memungkinkan Anda untuk berbagi momen spesial Anda dengan jaringan sosial terdekat Anda.


Anda juga dapat tag di-kamera gambar yang ingin fitur dalam sebuah buku Photo, yang dapat dilihat secara terpisah dalam kamera dan kemudian dibuat dan memerintahkan dalam sebuah buku Foto cepat dan mulus.


Fitur Tambahan


* Pelacakan Auto Focus (AF): Tracks subjek yang bergerak cepat sehingga mereka tidak lepas dari frame di kabur. Subyek akan dilacak secara otomatis selama itu disimpan di frame dan tombol rana ditekan setengah, ketika pengguna menekan penuh tombol rana subjek Anda akan di tengah foto dalam fokus yang sempurna.
* I-Flash Cerdas Flash: Menawarkan flash kontrol sistem yang efisien mengendalikan tingkat berkedip selama beberapa paparan yang diberikan untuk menghasilkan pencahayaan flash seimbang indah di latar depan dan latar belakang. Lewatlah sudah tembakan penghanyutan jelek dimana subjek mengecam dengan terang dan gelap latar belakang dan tidak terekspos.
* Penuh Manual Kontrol: Memberikan user pilihan akses langsung secara manual mengontrol pengaturan dan fitur menembak, dan termasuk chassis yang dirancang khusus didedikasikan tombol perintah untuk fungsi tombol cepat dan mudah.
* Instant Zoom / Zoom Bracketing: Berguna untuk fotografi tingkat tinggi. Instant menangkap Fungsi Zoom subyek bergerak pada setelan zoom tinggi. Setelah diperbesar pada sasaran, satu tombol memberikan tambahan atau 1,4 x digital zoom 2x. Zoom Bracketing secara otomatis menangkap gambar yang sama tiga kali dengan pengaturan rasio zoom 1x, 1,4 x dan 2x dengan shutter release tunggal.
* Continuous Shooting: Memungkinkan hingga 8 fps untuk 20 frame dalam mode S.
* AA-Baterai Power: Menggunakan baterai AA yang nyaman untuk on-the-go pengguna kamera digital karena menghilangkan kebutuhan untuk mengisi kemasan baterai, memungkinkan untuk banyak pengambilan gambar dan kemudahan penggantian baterai.

Kamera only $161.62

Tambah:
Bundle Includes 8GB Memory Card, 
Card Reader, 
Deluxe Carrying Case, 
Mini Tripod, and 
Lens Cleaning Kit. 
Hanya $179.00



Kamera ini digolongkan prosumer bukan karena hanya bodinya yang mirip SLR namun fitur pada kamera ini memiliki full fitur manuall yang bisa bekerja seperti kamera SLR digital. Dilengkapi oleh lensa beroptik CCD bawaan standar dengan rentang 38 - 380 mm yang setara dengan focal length 6.3 - 63 mm mampu menghasilkan jarak mode pemotretan 1 cm pada supermakro, 10 cm makro, wide dan telephoto. Lensa fujinon sebagai lensa teknologi dari fujifilm sendiri mampu memberi zoom optis sampai 10x dengan kekuatan 7.1 megapixels. Fujifilm s700/s5700 mampu mencapai high ISO tinggi sampai 1600, namun noise sudah terlihat pada pemotretan dengan ISO 400 jadi hal ini cukup mengecewakan. Untuk sumber daya menggunakan batere 4x AA jenis alkaline ataupun di anjurkan menggunakan batere Li-thium dengan arus 2700 mAh untuk pemotretan mencapai 500x jepretan. Media penyimpanan pada fujifilm S700/S5700 tergolong istimewa karena support 2 media yaitu MMC dan xD card slot. Pada kamera ini kadang bagi pengguna awam cukup mengecewakan karena tidak memiliki sistem I.S atau image Stabilizer sebagai penahan guncangan agar saat obyek bergerak yang terfoto tidak nge-blur. Namun di mode manuall mode ini dinamakan anti shake, berbeda saat mode pemotretan auto dimana fokus akan menghasilkan obyek blur jika terjadi guncangan. Jenis flash internal adalah pop-up yaitu flash yang dibuka tutup , jarak rentangan cahaya flash mencapai 6.2 meter. Bagian Movie mode : mampu menghasilkan video berukuran VGA (640 x 480) dengan kualitas maksimal 3o fps dan kulitas sedang berukuran 15 fps, untuk ukuran lebih kecil 320 x 240 dengan rate 30 fps ataupun 15 fps.

# KELEBIHAN #
kelebihan :
Hasil foto sangat bagus di bawah ISO 400
Harga tergolong murah (under $200)
10x zoom optik memuaskan dengan bodi mirip SLR digital yang kokoh
viewfinder LCD 2.5 " sebagai penayang hasil foto
AF-assist lamp yang pop -up dengan range 6.2 meter
supoort MMC dan xD card
Batere 4x AA sehingga penggunaan lebih efisien
fitur manual cukup lengkap
VGA movie dengan zoom optis 10x